6 Persiapan Wajib Sebelum Pernikahan

Pernikahan adalah momen yang sangat dinanti-nantikan oleh semua pasangan yang sedang menjalin hubungan. Karena kerinduan untuk menjadi satu dan mengarungi kehidupan bersama seakan seperti mimpi indah yang akhirnya menjadi kenyataan.
Tapi sayangnya saat masa-masa persiapan pernikahan dimulai, tak sedikit pasangan yang akhirnya mengalami kejadian yang tidak mengenakan. Entah terjadi konflik di antara pasangan, antara calon mertua ataupun faktor eksternal dan internal lainnya.
Kami memberikan 6  persiapan penting yang wajib dilakukan oleh calon pasangan suami-istri sebelum memasuki pernikahan :

1.  Persiapan Mental

persiapan sebelum menikah 1



















Persiapan mental adalah hal yang harus menjadi prioritas paling utama karena memang saat kamu memasuki pernikahan maka kamu harus memunculkan mentalitas yang berbeda. Sebagai seorang yang sudah menikah, masing-masing pihak harus sudah mulai memunculkan suatu takaran kematangan mental tertentu. Sehingga tidak akan ada lagi saling tuntut menuntut namun sebaliknya justru belajar saling menyatakan kasih dan pengertian.
Namun sayangnya seringkali awal mula terjadinya konflik dikarenakan adanya kesalah-pahaman dalam berkomunikasi dan pastinya akan berdampak buruk bagi pernikahan itu sendiri. Hal ini bermula karena masing-masing pihak atau salah satu pasangan tidak mempersiapkan diri secara mental saat hendak memasuki pernikahan.
Akibatnya, kehidupan pernikahan mereka dipenuhi dengan luka dan berbagai konflik batin lainnya karena selalu terjadi kesalahpahaman. Dalam pernikahan yang sehat dibutuhkan sesuatu yang lebih dari sekedar cinta atau patokan umur belaka. Namun lebih kepada kematangan mental tertentu dari masing-masing pihak.
Maka dari itu dalam masa-masa persiapan ini, bangunlah kematangan atau kedewasaan karakter dalam dirimu dan pasangan. Sehingga apabila ada tantangan yang besar dalam masa persiapan pernikahanmu, hal itu tidak akan membuat hubunganmu dengan pasangan menjadi rusak ataupun saling menyakiti.

2.  Memiliki Prinsip Nilai Hidup yang Sama














Pasangan pranikah harus banyak menghabiskan waktu untuk membicarakan prinsip nilai-nilai hidup yang mereka miliki dalam berbagai aspek kehidupan. Mengapa harus melakukan hal ini ?? Karena masing-masing pasangan dibesarkan dengan nilai-nilai hidup berkeluarga yang berbeda. Apabila dari sejak awal kamu dan pasangan tidak belajar untuk merombak nilai-nilai hidup yang lama dan membangun nilai-nilai hidup yang baru maka fondasi hidup pernikahanmu akan menjadi sangat rapuh.
Setiap perbedaan nilai-nilai hidup yang muncul pada diri tiap pasangan justru dapat menjadi sebuah potensi konflik dikemudian hari. Dan menjadi seperti sebuah bom waktu bagi hubungan itu sendiri. Lalu bagaimana menyamakan nilai-nilai hidup itu ??
Pada masa penyesuaian nilai-nilai kehidupan, konseling pranikah atau bimbingan pranikah yang dilakukan oleh pemimpin kerohanian adalah cara untuk menyatukan prinsip nilai antara kamu dengan pasangan. Di dalam sesi-sesi konseling yang ada, kamu dan pasangan akan mendengar dan menerima prinsip-prinsip kebenaran tentang berkeluarga yang benar. Dan mulai menjadikan prinsip kebenaran itu sebagai patokan yang baru dalam kehidupanmu dan pasangan nantinya.

3.Merencanakan Pendapatan dan Mengatur Pengeluaran

persiapan sebelum menikah 3





Saat kamu dan pasangan merencanakan pernikahan, maka sejak awal kalian harus mulai membuat perencanaan anggaran keuangan. Mengapa harus sedini mungkin mengatur keuangan yang ada ?? Karena banyak pasangan muda yang bahkan dari sejak hari pernikahan, mereka sudah mulai menanggung hutang. Dan itu menandakan bahwa adanya ketidak-sehatan dalam penggunaan keuangan dalam keluarga mereka.
Memang saat kamu akan memulai sebuah keluarga baru, impian yang kamu miliki dengan pasangan adalah bahwa sejak hari pertama pernikahan, semua yang dibutuhkan termasuk rumah dan berbagai perabotnya sudah tersedia dengan lengkap. Tetapi masalahnya, kadang kala pendapatan yang dimiliki tidaklah sebanding dengan pengeluaran yang ada.
Di titik inilah seringkali banyak pasangan muda yang segera terjebak dalam berbagai kemudahan yang disediakan oleh bank, hanya karena mereka terpaku dengan idealism mereka sendiri. Mereka meminjam dan mengembalikan pinjaman mereka dengan cara cicilan. Meski tampaknya hal itu memudahkan untuk dapat memiliki apapun yang kamu mau, namun sebenarnya hal tersebut justru mempersempit ruang gerakmu sendiri di kemudian hari. Kamu pun harus bekerja keras dan mati-matian demi dapat menutup hutang-hutang yang ada.
Pastikan kamu dan pasangan mendahulukan berbagai perlengkapan yang memang ‘dibutuhkan’, jangan sampai mengeluarkan banyak uang hanya untuk sesuatu yang ternyata bukan kebutuhan tetapi ‘keinginan’ belaka.
Dari berbagai kebutuhan yang ada, kamu harus bisa membuat prioritas kepentingan. Dengan apa yang sekarang kamu miliki, kamu dapat mulai membeli kebutuhan rumah tanggamu satu per satu tanpa harus terjerat ke dalam hutang yang besar. Karenanya, dari sejak awal mulailah membuat perencanaan keuangan secara realistis dan matang.

4.  Menentukan Tempat Tinggal

persiapan sebelum menikah 4
Meskipun biasanya sang wanita mengikuti ke mana si pria pergi, ada baiknya hal itu tidak dijadikan patokan. Namun jadikan tujuan yang Tuhan beri bagi pernikahan kalian (destiny ilahi) sebagai penentu dalam setiap keputusan besar yang akan diambil olehmu dan pasangan secara bersama-sama. Salah satunya menentukan lokasi tempat tinggal.
Sadarilah bahwa tujuan utama pernikahan bukan semata-mata hanya untuk menemukan orang yang kita cintai. Tetapi alasan kita menikah seharusnya disebabkan karena kita menyadari keterbatasan pribadi yang kita miliki dalam mewujudkan tujuan Tuhan itu (destiny ilahi) sehingga kita menyadari bahwa kira membutuhkan pendamping untuk memperlengkapi kita. Karenanya, bahkan tempat tinggal kitapun harus diselaraskan dengan rencana yang Tuhan miliki dalam pernikahan kita.
Maka dari itu sebelum memutuskan untuk menikah, pastikan kamu dan pasangan sudah mengetahui apa yang menjadi tujuan sesungguhnya dari dipersatukannya kalian di dalam ikatan pernikahan. Disatukan karena cinta memang salah satu faktor didalamnya, namun jika kamu mengetahui apa yang menjadi tujuan dari pernikahanmu. Maka kamu akan mendapati bahwa ada alasan yang lebih besar dari sekedar cinta. Tuhan ingin memakai pernikahan kalian berdua sebagai contoh dan teladan bagaimana kehidupan berkeluarga yang sesungguhnya.

5.  Rencana untuk Memiliki Anak

persiapan sebelum menikah 5








Tak sedikit pasangan yang terjerat oleh latar belakang budaya mengenai konsep anak. Di beberapa budaya, hadir atau tidaknya seorang anak dalam keluarga bisa menjadi suatu masalah yang sangat besar. Karenanya, dari sejak awal sebaiknya kamu dan pasangan membahas hal ini terlebih dahulu. Kalaupun mungkin anak yang kalian nanti-nantikan masih tetap belum datang, hal ini tidak akan mempengaruhi kehidupan pernikahanmu dengan pasangan. Bahkan kalaupun kamu dan pasangan dapat dengan mudah mendapatkan anak maka kamu pun tetap harus merancang berapa banyak anak yang ingin kalian miliki dan kapan ingin mendapatkan anak berikutnya.
Pandangan yang mengatakan bahwa “Anak adalah berkat dari Tuhan, jangan ditunda-tunda berkat itu” memang tidak salah namun yang menjadi permasalahan adalah saat pasangan tidak membuat perencanaan kelahiran anak itu. Sehingga saat anak telah lahir, banyak ketidak-siapan yang terjadi di dalam rumah. Alhasil anak tumbuh besar dengan kondisi rumah yang tidak sehat.
Tidak heran banyak kasus anak-anak yang broken home dan akhirnya jatuh dalam pergaulan yang tidak baik, sesungguhnya diakibatkan kondisi rumah yang tidak sehat sejak ia masih kecil. Tuhan memang yang memberikan anak sebagai berkat bagi kita, namun di satu sisi kitalah yang merencanakan dan membuat anak tersebut. Maka pastikan sebelum kelahiran anak pertama ataupun kedua, kamu dan pasangan telah merencanakan dan mempersiapkan kedatangan anak itu dengan matang. Karena melahirkan dan membesarkan anak bukanlah hal yang sepele tetapi sebuah tanggung jawab yang besar di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa.

6.  Pria Harus Memiliki Penghasilan

persiapan sebelum menikah 6



















Persiapan pernikahan harus dimulai setelah pihak pria mampu menghidupi calon istrinya. Para pria yang merasa sudah harus menikah, pastikan kamu sudah memiliki suatu pekerjaan atau usaha yang bisa menghidupi calon istrimu terlebih dahulu.
Ingat, memasuki pernikahan bukan hanya dengan modal cinta, namun segala sesuatunya harus dipersiapkan. Tanpa kemampuan untuk menghidupi calon istrimu, tidak ada satu orangtua pun yang akan rela melepaskan putrinya ke dalam tanganmu. Sebelum kamu memutuskan untuk memilih pasangan hidup, bergaullah dengan sebanyak mungkin orang. Karena dengan pergaulan yang luas akan membuat wawasanmu semakin berkembang.
Jangan memutuskan untuk berpacaran jika kamu belum siap memasuki pernikahan! Ingatlah selalu untuk melibatkan Tuhan, orang tua dan para pemimpin rohani mulai dari proses penjajakan sampai proses persiapan pernikahan.
****
Dan yang terpenting adalah jangan terlibat dalam seks pranikah. Seks pranikah hanya akan menimbulkan luka yang berkepanjangan. Orang-orang yang terlibat dalam seks pranikah biasanya akan memiliki rasa curiga yang tak beralasan pada pasangannya. Tanamkan dalam dirimu : “Aku harus menjaga diriku tetap hidup dalam kesucian sampai aku menikah.
Milikilah hidup pernikahan yang akan dapat menjadi teladan bagi generasi di bawahmu dan mampu menjadi pesan Tuhan bagi komunitas di manapun kamu berada.








0 Response to "6 Persiapan Wajib Sebelum Pernikahan"

Posting Komentar